So Comfy, kata-kata itulah yang pertama dan paling pas menggambarkan kehidupan saya dalam kurang lebih delapan tahun terakhir ini.
Semenjak masuk kuliah saya berada di lingkungan yang sangat kondusif. Semua teman-teman saya bersikap wajar apa adanya. Nggak ada yang macem-macem. maklumlah, anak MIPA di Universitas Negeri dijamin kalem2.. heuu..Males kuliah dikit mah wajar lha ya :D hampir 85% lulus tepat waktu, tidak ada mahasiswa abadi.
Lulus kuliah saya berada di lingkungan para akademisi yang soleh-soleh. Teman-teman suami yang super jenius membentuk kepribadian & pola pikir saya. Walaupun efeknya ga ikutan jenius..wkkwkkwwkk.. tapi luar biasa bisa mengenal banyak orang pintar yang ahli di bidangnya dan orang-orang penting di tanah air.
Masuk ke dunia kerja, nah ini nih.. bener-bener diluar dugaan. Satu kantor orangnya soleh solehah semua.. uwoww banget deh. Rajin tilawah, shalat selalu tepat waktu, akhwatnya kalem-kalem, berpakaian tertutup. Mantap lha pokoknya. Tiap harinya pasti dapat ilmu baru, tempat kerja ini bagai madrasah. Tidak ada perselisihan, yang ada hanyalah kasih sayang dan saling cinta karena dipersatukan oleh Allah SWT.
Entahlah bagaimana saya harus mengekspresikan rasa syukur saya mendapat alur kehidupan yang sangat nyaman ini. Walaupun ada satu impian besar saya, sampai saat ini belum terwujud. Tapi Allah gantikan dengan pengalaman yang sangat fantastis. Betapa Allah sangat sayang sama saya (pede maksimal) heuu, menganugerahi anak dan suami yang qurota'ayun. Teman-teman yang saling mengingatkan untuk kebaikan menegur apabila salah. Tidak ada salin gunjing. Masya Allah.. nikmatnya hidup ini..
Sempat terpikir, Allah sayang ga ya sama saya (tadi pede disayang sekarang nanya :p ).. katanya orang beriman pasti dapat ujian berat untuk melihat seberapa sabar mereka menghadapinya. Sedang saya ? lempeng2 aja. Mungkin gini ya, pola pikir saya ini yang merespon, bahwa 'masalah' itu bukan masalah. Ko bisa?? ya memang, itulah perspektif. ga bisa dipaksakan harus berpikir sama dalam memandang objek yang sama. Mungkin bagi Ibu saya, belum punya rumah sendiri adalah masalah, tapi buat saya fine..fine.. aja.. hee, #nyengirkuda. Belum berpenghasilan yang bisa beli kendaraan masalah buat Ibu mertua saya (keleus), tapi bagi saya, akuuu baik-baikk sajaaa #singasong. ya itulah contohnya. Satu lagi satu lagi, bagi banyak orang, memberhentikan kendaraan mereka saat lampu merah di depan garis / zebra cross itu biasa. Tapi buat saya, kejahatan besar yang mendzalimi banyak orang!! nah itulah.. itu apa lagi.. ya begitulah, sekian dulu ya.. saya mau zumba dulu (xoxoxo). Bye!
Semenjak masuk kuliah saya berada di lingkungan yang sangat kondusif. Semua teman-teman saya bersikap wajar apa adanya. Nggak ada yang macem-macem. maklumlah, anak MIPA di Universitas Negeri dijamin kalem2.. heuu..Males kuliah dikit mah wajar lha ya :D hampir 85% lulus tepat waktu, tidak ada mahasiswa abadi.
Lulus kuliah saya berada di lingkungan para akademisi yang soleh-soleh. Teman-teman suami yang super jenius membentuk kepribadian & pola pikir saya. Walaupun efeknya ga ikutan jenius..wkkwkkwwkk.. tapi luar biasa bisa mengenal banyak orang pintar yang ahli di bidangnya dan orang-orang penting di tanah air.
Masuk ke dunia kerja, nah ini nih.. bener-bener diluar dugaan. Satu kantor orangnya soleh solehah semua.. uwoww banget deh. Rajin tilawah, shalat selalu tepat waktu, akhwatnya kalem-kalem, berpakaian tertutup. Mantap lha pokoknya. Tiap harinya pasti dapat ilmu baru, tempat kerja ini bagai madrasah. Tidak ada perselisihan, yang ada hanyalah kasih sayang dan saling cinta karena dipersatukan oleh Allah SWT.
Entahlah bagaimana saya harus mengekspresikan rasa syukur saya mendapat alur kehidupan yang sangat nyaman ini. Walaupun ada satu impian besar saya, sampai saat ini belum terwujud. Tapi Allah gantikan dengan pengalaman yang sangat fantastis. Betapa Allah sangat sayang sama saya (pede maksimal) heuu, menganugerahi anak dan suami yang qurota'ayun. Teman-teman yang saling mengingatkan untuk kebaikan menegur apabila salah. Tidak ada salin gunjing. Masya Allah.. nikmatnya hidup ini..
Sempat terpikir, Allah sayang ga ya sama saya (tadi pede disayang sekarang nanya :p ).. katanya orang beriman pasti dapat ujian berat untuk melihat seberapa sabar mereka menghadapinya. Sedang saya ? lempeng2 aja. Mungkin gini ya, pola pikir saya ini yang merespon, bahwa 'masalah' itu bukan masalah. Ko bisa?? ya memang, itulah perspektif. ga bisa dipaksakan harus berpikir sama dalam memandang objek yang sama. Mungkin bagi Ibu saya, belum punya rumah sendiri adalah masalah, tapi buat saya fine..fine.. aja.. hee, #nyengirkuda. Belum berpenghasilan yang bisa beli kendaraan masalah buat Ibu mertua saya (keleus), tapi bagi saya, akuuu baik-baikk sajaaa #singasong. ya itulah contohnya. Satu lagi satu lagi, bagi banyak orang, memberhentikan kendaraan mereka saat lampu merah di depan garis / zebra cross itu biasa. Tapi buat saya, kejahatan besar yang mendzalimi banyak orang!! nah itulah.. itu apa lagi.. ya begitulah, sekian dulu ya.. saya mau zumba dulu (xoxoxo). Bye!
Kangen suasana itu
ReplyDelete